Novel ini memang episode kedua, bukan cetakan ke-2 (hehehe.jadi malu.^_^).
Namun setelah saya tanyakan ke temen-temen MP, yang sudah mengikuti novel ini, ternyata memang saya sok tahu. Ah, saya pikir mungkin ini maksudnya adalah cetakan ke-2 (gak nyambung.^_^). Novel inipun memberi pemahaman Islam yang mendalam dan menghujam ke qolbu.Īwalnya saat saya membeli novel ini, sempat sedikit bingung, kok dituliskan episode 2 ? Padahal saat itu di deretan buku-buku best seller gak ada yang episode 1. Novel yang gak kalah bagus dengan novelnya Kang Abik yang Ayat-Ayat Cinta… Ketika Cinta Bertasbih 2 (Desember, 2007) Cerpen-cerpennya dimuat dalam antologi Ketika Duka Tersenyum (FBA, 2001), Merah di Jenin (FBA, 2002), Ketika Cinta Menemukanmu (GIP, 2004), dll. Selama di Kairo, kang Abik banyak menulis naskah drama dan menyutradarainya, di antaranya: Wa Islama (1999), Sang Kyai dan Sang Durjana (gubahan atas karya Dr.Yusuf Qardhawi yang berjudul ‘Alim Wa Thaghiyyah, 2000), Darah Syuhada (2000).īeberapa karya terjemahan yang telah ia hasilkan seperti Ar-Rasul (GIP, 2001), Biografi Umar bin Abdul Aziz (GIP, 2002), Menyucikan Jiwa (GIP, 2005), Rihlah ilallah (Era Intermedia, 2004), dll. Karya-karya fiksinya dinilai kental nilai Islaminya dan mendorong semangat para pembacanya. Karya-karyanya banyak diminati tak hanya di Indonesia, tapi juga negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Brunei. Kang Abik, demikian novelis ini biasa dipanggil, adalah sarjana Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir dikenal sebagai dai, novelis, dan penyair.